Sekilas Mengenai Audit
Tujuan dari audit pada dasarnya adalah untuk mengetahui kesesuaian dalam sistem manajemen dan mempromosikan peningkatan yang berkelanjutan dari sistem manajemn itu sendiri. Namun dalam aktualnya proses audit sering didefinisikan sebagai cara untuk mencari-cari kesalahan dari suatu sistem manajemen. Maka ketika dilakukan IQA (Internal Quality Audit), harus diinformasikan kembali mengenai fungsi dan tujuan dilakukannya audit, hal ini dapat dilakukan pada saat Opening Meeting.
Pendekatan Proses dan Audit Proses
Pendekatan proses dapat dideskripsikan secara sederhana melalui Input -> Proses -> Output. Dalam pelaksanaan IQA dapat diambil sampel pada tahapan Input; Proses; dan Output untuk mengetahui kesesuaian dari suatu sistem manajemen. Pada ketiga tahapan tersebut, dapat dilakukan audit dengan metode PDCA (Plan-Do-Ckeck-Action).
Mengelola Program Audit
Program Audit harus direncanakan dengan mempertimbangkan status dan tingkat kepentingan dari proses dan area yang akan diaudit, termasuk hasil audit sebelumnya. Misalnya untuk di bagian Produksi dan Pengawasan Mutu bisa dilakukan audit dengan frekuensi lebih banyak dibandingkan dengan bagian yang lainnya. Audit juga bisa dilakukan ketika teridentifikasi adanya resiko yang mempengaruhi sistem di suatu bagian.
Pelaksanaan Audit
Keseluruhan pelaksanaan audit meliputi :

Audit Finding
Finding dapat berupa hasil evaluasi berupa bukti audit/evidence yang dibandingkan dengan audit criteria. Dalam pelaksanaa audit ketika ditemukan finding di suatu bagian dapat segera dilakukan tindakan perbaikan sehingga finding dapat di “close” sehingga tidak masuk dalam laporan audit. Tindakan perbaikan tidak dapat dilakukan (close finding) ketika proses audit sudah beralih ke bagian yang lain, atau setelah masuk dalam Closing Meeting.